Skip to main content

Perhitungan Method Moving Average

Moving Average memiliki beberapa method atau jenis perhitungan
  1. Simple Moving Average (SMA)
    Perhitungannya dengan menjumlahkan harga yang akan dihitung dibagi dengan period.
    Contoh:
    kita akan mencari nilai SMA dari 5 close price tiap candle, yang nilai close masing-masing candle adalah 5,7,2,9,3
    Code:
    SMA=(5+7+2+9+3)/5=5,2
  2. Exponential Moving Average (EMA)
    nilai EMA bisa dihitung menggunakan rumus berikut

    dilihat dari rumus di atas sangat mudah untuk menghitung nilai EMA karena hanya membutuhkan nilai harga sekarang dan nilai EMA sebelumnya. tapi jika diteliti lagi, darimana kita mendapatkan nilai previouse EMA ? yah kalau ada lagi data sebelumnya tinggal jawab aja dari EMA sebelumnya lagi

    sebenarnya EMA previouse itu adalah nilai SMA
    contoh perhitungan:
    nah data previouse EMA yang ke 6 itu diambil dari perhitungan:
    (25+24+28+24+26+27)/6 = 25,666667 (sama dengan menghitung nilai SMA)

    nah dari pernyataan diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa EMA akan memberikan signal lebih dini dibanding SMA.
  3. Smoothed Moving Average (SMMA)
    SMMA memiliki perhitungan bertahap.
    - untuk menghitung nilai SMMA awal sama dengan menghitung SMA yaitu (total data dibagi period)
    - untuk nilai SMMA ke dua dan seterusnya menggunakan rumus
    Code:
    SMMA(i) = (SUM1-SMMA1+applied price)/period
    contoh:
    kita akan menghitung nilai SMMA menggunakan period 3, dari data 1,2,3,4,5,6,7 dst bertahap dari 3 bar pertama
    SMMA = (PRICE 1 + PRICE 2 + PRICE 3)/PERIOD
    SMMA = (1+2+3)/3 = 2

    lalu SMMA pada bar ke 4 dihitung menggunakan rumus:
    SMMA = (PREVIOUS SUM - PREVIOUS AVG + data ke 4) / PERIOD
    SMMA = (6 - 2 + 4) / 3 = 8 / 3 = 2,67

    SMMA pada bar ke 5
    SMMA = (8 - 2,67 + 5) / 3 = 10,33/3 = 3,44

    SMMA pada bar ke 6
    SMMA = (10.33 - 3.44 + 6) / 3 = 12.89 / 3 = 4.30
    dst...
  4. Linear Weighted Moving Average (LWMA/WMA)
    Pembobotan nilai pada WMA tergantung dari period yang kita tentukan.
    semakin besar period maka semakin pesar pembobotan nilai perhitungannya.

    WMA bisa dihitung menggunakan rumus berikut


    contoh perhitungan

jadi dari type2 moving average di atas mana yang paling akurat untuk digunakan ?? jawabannya tergantung dari tradernya. jika selalu trading short term mungkin bisa menggunakan EMA / WMA karena lebih cepat memberikan signal perubahan trend. dan karena perubahan trend yang sangat cepat itu mungkin para trader long term akan lebih memilih SMA/SMMA untuk mengurangi false signal.
sks

Comments

Popular posts from this blog

Bahaya Demo Account di Forex Sebuah Mitos

Semua orang telah mendengar tentang Account forex demo dan kira-kira 98 dari 100 trader merekomendasikan account forex demo untuk trader baru. Hal ini sangat populer, terutama di kalangan trader pemula dan semakin banyak broker forex yang menawarkan akun demo dalam upaya pemasaran mereka.Bahkan memungkinkan trader untuk membuka account demo sampai dengan $ 100.000 dalam dana virtual. Anda dapat pergi ke setiap forum forex online dan Anda akan menemukan puluhan posting yang menganjurkan kepada trader baru untuk memulai trading dengan account demo. Beberapa bahkan bersikeras bahwa sebelum seorang trader membuka live account dan deposit pada live account mereka harus berlatih trading di demo account dulu sampai benar-benar mahir. Nah disini saya berani tegaskan bahwa ini adalah suatu pembodohan dan trik broker untuk mengeruk keuntungan, Lho kok bisa saya berkesimpulan begitu? Ya... mari kita lanjut...! Perkembangan ini, sering disponsori oleh broker forex, dan ini adalah salah satu...

Pengertian Margin dalam Trading forex

Perdagangan fisik. Pada prinsipnya sistem perdagangan ini adalah cash and carry atau spot trading, yaitu investor menukarkan mata uang yang bertindak sebagai uang dengan mata uang yang bertindak sebagai barang. Perdagangan ini laiknya perdagangan di pasar, yaitu seseorang membeli barang mata uang tertentu pada harga pasar. Contoh sistem perdagangan ini adalah money changer atau money broker dan bank devisa. Contoh: Harga pasar: USD 1 = Rp. 8.000,- Beli: USD 100,000 Dibutuhkan dana: Rp. 800.000.000 (Rp. 8.000 x USD 100,000) Ketika harga pasar USD 1 = Rp. 9.000 Jual : USD 100,000 Diperoleh hasil : Rp. 900.000.000 (Rp. 9.000 x USD100,000) Keuntungan : Rp. 100.000.000 (Rp. 900.000.000 - Rp. 800.000.000) Return if Return : 12,5% (Rp. 100,000,000/Rp. 800,000,000 x 100%) Margin Trading. Pada prinsipnya perdagangan forex dengan sistem margin adalah pertukaran atau perdagangan mata uang dengan mata uang lainnya dalam satuan kontrak dengan jaminan atas transaksi...

Forex trading system "Shi Channel trading"

Indicator "Shi Channel Trading" Pelajari cara untuk Trading menggunakan indikator SHI Channel dengan Indikator lainnya Indikator SHI Channel menggunakan tertinggi dan terendah tinggi rendahnya harga untuk menentukan band atas dan bawah dari saluran. Saluran dihitung sesuai dengan periode yang diberikan perhitungan dan kerangka waktu chart digunakan, dan saluran telah self-disesuaikan (Seperti Bollinger Bands). Saluran ini memberikan keseluruhan arah pergerakan harga - atas atau bawah - dan dapat berubah dari waktu ke waktu, terutama jika digunakan dengan jangka waktu rendah satu menit dan lima menit. Kita tidak dapat melakukan trading dengan indikator SHI Channel saja, tidak akan memberitahu Anda ketika memasuki trading tidak kapan keluar, Indikator SHI Channel mengatakan keseluruhan arah tren harga dan saluran dengan garis tengah memperingatkan anda bagaimana banyak tren yang kuat atau lemah, bagaimanapun, kita haru...